Alumnus SMK N 1 Cibadak Membangun Start Up Bidang UI UX

User Interface (UI) dan user experience (UX) designer adalah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk bidang pengembangan aplikasi dan situs. Tim UI bertanggung jawab dalam hal merancang tampilan situs atau aplikasi, sedangkan tim UX bertanggung jawab menciptakan aplikasi atau situs yang mudah digunakan oleh pengguna. Pekerjaan ini cukup diminati apalagi kini banyak perusahaan-perusahaan yang menjadikan platform online untuk perkembangan bisnisnya.

Riko Sapto Dimo merupakan lulusan Multimedia tahun 2017 SMK N 1 Cibadak, Jawa Barat yang kini tengah membangun start up di bidang UI UX. Melansir dari kanal Youtube SMK N 1 Cibadak dalam acara Share to Shine Bersama Kang Riko yang diunggah pada (03/11/22), pria tersebut mengaku awalnya masuk jurusan Multimedia dengan tidak punya modal peralatan desain apapun.

“Awalnya aku masuk SMK nggak tahu apa-apa. Bahkan laptop, smartphone itu nggak punya,” cerita Riko.

Riko menyebutkan bahwa kekurangannya yang tidak memiliki alat tidak menjadi penghalang ia untuk belajar. Bermodalkan goceng (Rp.5.000), tiap pulang sekolah ia menyewa warnet untuk belajar photoshop.

“Jadi dulu aku tiap pulang sekolah pasti ke warnet, beli paket goceng dua jam, belajar photoshop, terus belajar juga sama mentor-mentor yang lain,” ujar Riko.

Riko telah berkenalan dengan dunia UI UX sejak dirinya masih kelas 1 SMK. Mentor pertama yang ia temui untuk belajar adalah seorang UI UX designer di Sukabumi bernama Jeni Roxy.

“Kang Jeni ngasih ilmunya secara gratis ke aku, berbagi pengetahuannya nggak pelit,” ungkap Roki.

Selain Jeni Roxy, Roki juga mengaku mendapat arahan dari guru Multimedianya saat ia berada di kelas 2 SMK.

“Beliau ngajarin aku gimana caranya bisa menghasilkan dari dunia desain. Aku pun coba-coba ikut kontes di freelancer.com. setelah berhasil menang beberapa kali, akhrinya kelas dua itu aku bisa beli laptop dan motor sendiri,” cerita Roki.

Kini usaha start up yang dikelola oleh Roki sudah cukup banyak mendapat pelanggan dari berbagai belahan dunia. Roki mengaku target pasar perusahaannya memang luar Indonesia.

“Kami memang fokus ke internasional, terutama Amerika, Kanada, Eropa, kadang juga Singapura dan Australia.” (MNK)