Kebutuhan pariwisata yang tinggi di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memerlukan tenaga kerja yang kompeten, unggul, dan berdaya saing.
Bahkan, NTB masuk ke dalam lima destinasi wisata super prioritas. Dalam menghadirkan tenaga kerja yang kompeten tersebut, pendidikan vokasi memiliki peran yang sangat penting.
Berdasarkan latar belakang tersebut lah, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar), Jawa Barat bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTB untuk memperkuat upaya pengembangan sektor pariwisata di daerah tersebut.
Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan potensi pariwisata NTB melalui strategi baru dan pendekatan inovatif.
“Strategi kolaborasi pengembangan pariwisata ini meliputi peningkatan mutu guru sekolah menengah kejuruan (SMK) bidang bisnis dan pariwisata,” ungkap Kepala BBPPMPV Bispar, Sabli.
Lebih lanjut, Sabli pun menjelaskan bahwa dengan adanya pengembangan guru akan berdampak pada penjaminan mutu pembelajaran di SMK. Guru yang kompeten dapat memberikan pembelajaran yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan peserta didik dalam menghadapi dunia kerja.
Sabli menegaskan, “Dengan begitu, ke depan lulusan SMK bidang bisnis dan pariwisata di Provinsi NTB dapat terserap kerja di industri sehingga mengurangi pengangguran terbuka lulusan SMK.”
Sebagai balai untuk melaksanakan pengembangan penjaminan mutu pendidikan vokasi, BBPPMPV Bispar telah melatih 87 guru SMK bidang bisnis dan pariwisata di Nusa Tenggara Barat melalui program Upskilling dan Reskilling Berstandar Industri di tahun 2023.
“Kolaborasi dengan Provinsi NTB diharapkan dapat mengakselerasi peningkatan lebih dari 500 guru bidang bisnis dan pariwisata,” harap Sabli.
Provinsi NTB pun membuka dengan tangan terbuka kolaborasi tersebut. Menurut Sekretaris Daerah, Gita Ariadi, gagasan terkait peningkatan mutu guru bidang bisnis dan pariwisata bisa berdampak pada penyiapan SDM guru vokasi.
“Pengembangan guru menjadi kunci terciptanya lulusan SMK yang siap kerja, bukan siap latih,” tegas Gita.
Gita juga menjelaskan bahwa NTB menjadi 5 (lima) destinasi wisata prioritas utama perlu diimbangi dengan penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadai.
“Dengan hadirnya sirkuit internasional Mandalika, NTB menjadi sport tourism destination. Jadi, bukan hanya holiday dan MICE tourism destination saja. Semua itu membutuhkan penyediaan SDM dan lulusan SMK memiliki peluang untuk bekerja di bidang tersebut.”
Kendaraan listrik merupakan transportasi masa depan yang harus menjadi pilihan agar udara kota tetap bersih dan ramah lingkungan. Hal ini membuat banyak perusahaan otomotif berlomba untuk membuat kendaraan listrik. Selain memicu brand otomotif untuk menghadirkan motor listrik baru, para siswa SMK pun berlomba-lomba untuk membuat…
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah sebuah organisasi resmi satu-satunya di sekolah yang diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia sejak 21 Maret 1970. Organisasi ini memiliki peran sebagai penggerak siswa untuk aktif berkontribusi di sekolah. Selain itu, juga untuk membina dan…
Literasi memang tidak bisa dilepaskan dari bahasa. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila ia telah memperoleh kemampuan dasar berbahasa, yaitu membaca dan menulis. Jadi, makna dasar literasi sebagai kemampuan baca tulis merupakan pintu utama bagi pengembangan makna literasi secara lebih luas. Budaya literasi tentunya sangat…
Pendidikan dipandang sebagai hal yang paling pokok dalam hidup ini yang sekaligus keberhasilannya menjadi kunci dasar dalam membuka pintu kebijakan manusia. Salah satunya adalah pendidikan Vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kemajuan pendidikan Vokasi diharapkan dapat memberikan input yang bagus untuk kemajuan Indonesia. Seperti dibentuknya…
One thought on “Dalam Rangka Menyiapkan 500 Guru SMK untuk Upskilling dan Reskilling, BBPPMPV Bispar dan Pemprov NTB Berkolaborasi”