Ade Firmansyah merupakan salah satu pengajar di SMK Wijaya Plus, Bogor, Jawa Barat. Selain menjadi guru, Ade juga merupakan seorang content creator sejak lama namun mulai serius di bidang itu sejak tahun 2017. Menurutnya, menjadi content creator adalah pekerjaan yang menjanjikan.
“Semua orang bisa melakukan itu. Yang penting kreatif dan punya nilai lebih dibanding konten yang lain,” ujar Ade yang dikutip dari channel Sekolah Wijaya Plus pada (17/11/22)
Menurut Ade, penting untuk membuat branding atau nilai tersendiri dari konten yang kita miliki. Hal ini disebabkan pada masa sekarang YouTube sudah punya semuanya.
“Cari apa aja di youtube udah ada, kan. Karena itu kita harus cari nilai pembeda konten kita dengan yang lain. Jadi diri sendiri aja. Itu yang bikin beda dari yang lain,” papar Ade.
Melalui podcast Wijaya tersebut Ade menyebutkan langkah awal untuk menjadi content creator adalah konsisten dan serius dalam berproses. Setelah itu, menentukan konsep konten yang dirasa paling sesuai dengan kita, seperti hobi, pekerjaan, kegiatan sehari-sehari. Hal tersebut bertujuan agar lebih mudah dalam pengerjaan pembuatan konten.
Ade menambahkan pentingnya menjaga tema konten agar tetap konsisten. Hal ini berkaitan dengan alogaritma YouTube.
“Kita harus konsisten dengan tema yang kita tentukan. Boleh berubah, tapi usahakan masih satu tema. Alogaritma YouTube akan bingung kalau tidak konsisten. Misal konten minggu pertama tentang menggambar, terus pindah jadi konten memancing, YouTube akan bingung bagaimana merekomendasikan konten selanjutnya ke penonton channelmu,” papar Ade.
Ade memberi tahu cara agar terbebas dari copyright di YouTube jika mengambil konten atau video milik orang lain.
“Di YouTube ada kebijakan beberapa detik free, jadi tidak kena copyright. Nah kalau kalau durasi konten yang mau diambil lebih dari beberapa detik maka sebaiknya ditambah dengan perbedaan lainnya, seperti ditambah sound lain, diberi narasi, atau diedit.” (MNK)
Kendaraan listrik merupakan transportasi masa depan yang harus menjadi pilihan agar udara kota tetap bersih dan ramah lingkungan. Hal ini membuat banyak perusahaan otomotif berlomba untuk membuat kendaraan listrik. Selain memicu brand otomotif untuk menghadirkan motor listrik baru, para siswa SMK pun berlomba-lomba untuk membuat…
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah sebuah organisasi resmi satu-satunya di sekolah yang diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia sejak 21 Maret 1970. Organisasi ini memiliki peran sebagai penggerak siswa untuk aktif berkontribusi di sekolah. Selain itu, juga untuk membina dan…
Literasi memang tidak bisa dilepaskan dari bahasa. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila ia telah memperoleh kemampuan dasar berbahasa, yaitu membaca dan menulis. Jadi, makna dasar literasi sebagai kemampuan baca tulis merupakan pintu utama bagi pengembangan makna literasi secara lebih luas. Budaya literasi tentunya sangat…
Pendidikan dipandang sebagai hal yang paling pokok dalam hidup ini yang sekaligus keberhasilannya menjadi kunci dasar dalam membuka pintu kebijakan manusia. Salah satunya adalah pendidikan Vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kemajuan pendidikan Vokasi diharapkan dapat memberikan input yang bagus untuk kemajuan Indonesia. Seperti dibentuknya…
luar biasa, semangat terus untuk berkarya pak ade