Anna Yuliati, S.H, M.Pd. merupakan pengajar Pendidikan Kewarganegaraan di SMA N 2 Karanganyar yang telah mengajar lebih dari 20 tahun. Meski telah mengajar sejak lama, Anna mengaku awalnya bukan bekerja di bidang pendidikan, melainkan lawyer.
Berangkat bukan dari background pendidikan membuat Anna harus mengambil kuliah lagi kependidikan dan mengejar magister pendidikan di Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret (UNS). Anna mengaku saat awal ia mengajar, banyak pihak yang meragukan kemampuan mengajarnya meskipun ia sudah mengejar gelar magister pendidikan.
“Saya tidak lantas marah kepada mereka yang meragukan saya. Saya malah terpicu dan termotivasi untuk membuktikan pada mereka bahwa saya mampu jadi guru,” cerita Anna yang dilansir dari kanal youtube @disdikbudprovjateng8215 (07/12/22).
Anna menceritakan keraguan orang-orang atas kemampuannya mulai luntur setelah ia berhasil menjadi juara 1 lomba guru PPKN berprestasi tingkat kabupaten, juara 2 di lomba yang sama tingkat provinsi, dan berhasil meraih juara 3 nasional dalam lomba tersebut. Tidak hanya itu, Anna juga mendapat anugerah konstitusi dari Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia di satu tahun yang sama yaitu 2015.
Sebagai pengajar PPKN, Anna mengaku senang dengan adanya mata pelajaran pendidikaan karakter di sekolah.
“Kita tahu dua tahun kemarin ketika pandemi, membicarakan tentang pendidikan karakter secara daring itu susah, pun dengan memberi contoh. Tidak semua anak-anak generasi ini karakternya tidak bagus, yapi sebagian besar, benar tidak bagus. Tata krama, etika, menjadi hal-hal yang harus kita ajarkan lagi pada mereka,”
Menurut kacamata Anna, terbiasa sendiri membuat anak-anak generasi ini cenderung individualis dan tidak peduli terhadap sekitar. Tidak menyapa guru, bersosialisasi dengan sesama, dan tidak peduli dengan sekitar. Hal ini yang perlu diperbaiki.
“Bicara tentang karakter, mungkin intelegensi, akademik, penting. Tapi karakter jauh lebih penting. Itu yang akan menentukan masa depan anak-anak kita.” (nai)
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah sebuah organisasi resmi satu-satunya di sekolah yang diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia sejak 21 Maret 1970. Organisasi ini memiliki peran sebagai penggerak siswa untuk aktif berkontribusi di sekolah. Selain itu, juga untuk membina dan…
Literasi memang tidak bisa dilepaskan dari bahasa. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila ia telah memperoleh kemampuan dasar berbahasa, yaitu membaca dan menulis. Jadi, makna dasar literasi sebagai kemampuan baca tulis merupakan pintu utama bagi pengembangan makna literasi secara lebih luas. Budaya literasi tentunya sangat…
Pendidikan dipandang sebagai hal yang paling pokok dalam hidup ini yang sekaligus keberhasilannya menjadi kunci dasar dalam membuka pintu kebijakan manusia. Salah satunya adalah pendidikan Vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kemajuan pendidikan Vokasi diharapkan dapat memberikan input yang bagus untuk kemajuan Indonesia. Seperti dibentuknya…
Hari Sabtu adalah hari ke enam dalam seminggu dan biasanya dianggap sebagai hari libur bagi banyak orang di seluruh dunia. Ini adalah hari ketika kebanyakan orang bebas dari rutinitas kerja atau sekolah mereka dan dapat menikmati waktu untuk bersantai, menjalankan kegiatan hobi, atau menghabiskan waktu…
2 thoughts on “Jadi Guru Sudah Lebih dari 20 tahun, Anna; “Pendidikan Karakter Sangat Diperlukan untuk Anak Masa Kini””