Juara 1 Lomba Puisi Tingkat SMA/SMK Provinsi Jawa Tengah, Jihan; “Percaya Diri dan Maksimalkan Latihan!”

Rizqi Laili Jihan merupakan salah satu peserta didik SMA N 2 Batang, Jawa Tengah yang berhasil menyabet juara 1 lomba puisi tingkat SMA/SMK se-provinsi Jawa Tengah. Melalui Kanal YouTube Poddcast Jurnalaska SMANDA pada (24/11/22), siswa kelas 11 IPS 4 tersebut mengaku ini merupakan kali pertamanya mendapat juara satu.

“Ini baru pertama kali juara satu. Sebelumnya pernah ikut lomba, tapi juara tiga dan juara dua. Juara tiga dulu di SMP ikut classmeeting, juara dua ikut lomba pas di pondok,” cerita Jihan singkat.

Jihan mengaku dirinya sudah tertarik dengan dunia puisi sejak SMP kelas 1 dan memang sudah sering mengikuti berbagai perlombaan puisi.

“Awalnya sih tidak ada niatan ikut-ikut gitu, terus pas coba ikut lomba, malah jadi sering ikut lomba,” ungkap Jihan.

Menjadi perwakilan sekolah mengikuti perlombaan di tingkat provinsi diaku Jihan cukup memberinya tekanan.

“Tapi karena sudah diberi amanah, maka harus bertanggung jawab sepenuhnya dan berusaha semaksimal mungkin,” kata Jihan.

Meski telah sering mengikuti perlombaan, Jihan mengaku tetap nervous saat harus tampil di atas panggung. Beruntung, gadis itu tahu cara mengatasi nervousnya.

“Pokoknya harus persiapkan secara matang semuanya ketika latihan. Mulai dari persiapan latihan intonasi, mimik wajah, dan penghayatan. Kalau persiapan sudah mateng, maksimal latihannya, ya udah. Percaya diri aja!” ungkap Jihan.

Selama proses persiapan lomba Jihan mengaku harus pintar-pintar membagi waktu sebab ia juga menjadi bagian aktif Pramuka Garuda SMA N 2 Batang. Menurutnya, hal ini menjadi kendala yang cukup sulit.

“Jadinya izin di kelas untuk latihan baca puisi, pulang sekolah nyiapin pramuka garuda, terus malamnya belajar puisi lagi, nyari referensi-referensi di youtube,” papar Jihan.

Jihan tampil membawakan puisi milik Prisandi berjudul Mata Luka Sengkon Karta. Ia menyampaikan bahwa pihak panitia telah menentukan puisi apa yang harus ditampilkan peserta lomba.

“Sengaja ngambil puisi yang paling susah diantara yang lain dengan pertimbangan yang milih pasti lebih sedikit, jadi siangannya ikutan sedikit saja.” (MNK)