Kolaborasi Jurusan Tata Busana SMK N 3 Surakarta Dengan Jurusan Lain

Dra. Hendrina Widiastuty, M.Pd selaku Kepala SMK N 3 Surakarta menyebutkan bahwa dalam jurusan Tata Busana menekankan pembelajaran kepada peserta didik bagaimana cara mengembangkan desain dengan teknologi sehingga begitu mereka keluar atau lulus dari sekolah, mereka sudah familiar dan tidak lagi merasa asing dengan teknologi tersebut.

“Karena saat ini kami sudah menjadi sekolah PK (Pusat Unggulan), kami mengembangkan busana tidak hanya secara manual, melainkan sudah menggunakan teknologi digital baik yang 2D maupun 3D,” ungkap Hendrina yang dilansir dari kanal Youtube Bale Ristan pada (02/11/22).

Hendrina juga menambahkan dengan menggunakan teknologi tersebut peserta didik bisa melihat rancangan detail desainnya menggunakan komputer. Penggunaan teknologi seperti itu juga memudahkan penawaran produk pada pelanggan.

“Untuk penawaran produk industri menggunakan desain 3D dulu, jadi pelanggan melihat desain yang berbentuk 3D, jika sesuai maka baru diproduksi.”

Dalam mengembangkan potensi peserta didik di SMK N 3 Surakarta khususnya di jurusan Tata Busana, Hendrina mengatakan bahwa telah menggandeng industri agar peserta didik yang dihasilkan sekolah memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri.

“Kami menggandeng industri desain digital dan juga industri produk garmen. Peserta didik di latih kompetensi menjahit dengan industri garmen tersebut dengan harapan nantinya industri garmennya memesan produk di sini,” terang Hendrina.

Jurusan Tata Busana SMK N 3 Surakarta memiliki sebuah laboratorium Produksi dimana menjadi tempat peserta didik mengerjakan pekerjaan yang biasa dikerjakan industri. Peserta didik tidak hanya sekedar menjahit, melainkan menghasilkan produk yang layak jual.

“Jadi kami tidak hanya membuat produk yang kemudian berakhir disimpan saja di lemari. Tapi kami membuat produk yang punya nilai jual untuk konsumen dan masyarakat umum,” ujar Hendrina.

Hendria menyampaikan bahwa jurusan Tata Busana juga menjalin kerjasama dengan jurusan-jurusan lainnya dalam hal memasarkan produk.

“Contohnya seperti ini, kami menjual barang secara daring, maka kami bekerja sama dengan anak-anak pemasaran. Menghitung harga jual bekerja sama dengan anak-anak akuntansi, pengambilan gambar bekerja sama dengan anak DKV, dan untuk administrasi penjualan kami bekerja sama dengan anak-anak administrasi perkantoran.”

Hendrina yakin dengan kerjasama tersebut SMK N 3 Surakarta bisa menjadi sekolah yang moncer telu; moncer dalam penampilan, pelayanan, dan prestasi. (MNK)