Lapangan Kerja bagi Siswa yang Ingin Melanjutkan Bekerja, Masih menjadi Kendala SMK N 1 Panji

Sandi Kurniawan selaku Waka Humas SMK N 1 Panji saat ditemui ristanmedia.co.id (1/12/2022) mengatakan bahwa untuk memaksimalkan PKL (Praktik Kerja Lapangan) pihaknya melakukan pengawasan dan komunikasi yang melibatkan tiga elemen.

Pertama yang dilibatkan untuk berkoordinasi adalah ketua pada kelompok saat PKL atau siswa yang ditunjuk sebagai penanggung jawab. Kedua adalah pembimbing dari dunia industri. Sementara itu yang ketiga adalah pembimbing PKL yang menjadi wakil dari sekolah.

“Jadi kolaborasi tiga pihak ini, komunikasi bagus, pasti kendala di lapangan dapat diminimalisir,” terang Sandi.

Dalam empat tahun terakhir, terkait dengan PKL, SMK N 1 Panji memutuskan untuk menggunakan sistem durasi enam bulan. Sebelum itu PKL diterapkan dengan bermacam-macam waktunya, mulai dari 6 bulan hingga 1 tahun.

“Tahun ajaran 2023/2024 itu diadakan PKL kelas 12, penempatannya di semester lima atau enam, kami masih melihat situasi. Mengapa kelas 12? Jika kelas 11, mereka masih kembali ke sekolah ketika selesai, sehingga budaya kerjanya agak longgar,” ucapnya.

Terkait dengan keterserapan, mengacu data yang terbaru Sandi mengatakan bahwa kebanyakan siswa berwirausaha.

“Kalau yang bekerja, masih ada yang tidak sesuai dengan kompetensi keahliannya. Berwirausaha memang menjadi fokus kami, tapi hal tadi juga masih menjadi PR,” kata Sandi.

Dengan berwirausaha, siswa menjadi membuka lapangan kerja. Selain itu, bisa menekan angka ketidakserapan karena lowongan kerja di daerah Situbondo yang terbatas.

Sandi memisalkan untuk jurusan Perhotelan, di daerah Situbondo tidak banyak hotel, maka opsinya adalah berani bekerja keluar kota. Hal tersebut kurang lebih sama di kompetensi RPL dan DKV.

“Untuk yang bekerja, kami terus mengusahakan agar bekerja sesuai program keahliannya. Bukan hanya asal mengisi posisi kerja,” tutupnya. (RDA/AYN)