Mantan Jurnalis Jadi Guru SMK Islam Diponegoro, Dewi; “Saya Ingin Berbagi Ilmu dan Pengalaman”

Dra. Dewi Yaminah merupakan seorang mantan jurnalis yang dimintai oleh Yayasan SMK Islam Diponegoro menjadi salah satu pengajar di sekolah kejuruan tersebut. Melalui Kanal YouTube SMK Islam Diponegoro (21/02), Dewi mengaku menjadi guru merupakan pengalaman paling menarik.

“Anak-anak SMK ini cukup ekspresif, lebih terbuka, dan setiap anaknya punya keunikannya masing-masing. Inilah tantangan bagi pengajar untuk bisa mendampingi anak-anak agar ke-ekspresif-an mereka positif,” ujar Dewi.

Sebagai seseorang yang tidak memiliki latar belakang khusus menjadi pendidik, Dewi mengaku belum punya peran apa-apa. “Saya percaya setiap profesi pasti punya sumbangsihnya untuk pendidikan, pun dengan Media. Sebagai seorang jurnalis, saya bisa bicara dengan tokoh pendidikan, mewawancarainya dan hasil wawancara itu bisa membagikan informasi terkait pendidikan pada masyarakat.”

Menurut pandangan Dewi, pendidikan di Indonesia perlu untuk terus diubah, karena pendidikan harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

“Setelah masa penjajahan, kurikulum pertama itu namanya Kurikulum Rencana Pelajaran. Kurikulum itu menekankan pada pembentukan karakter yang berdaulat dan sejajar. Kala itu kita baru merdeka, sekolah terbatas, dan berakibat banyak anak yang malah merasa minder untuk bersekolah. Maka pemerintah harus menangani masalah itu dengan pemberikan kurikulum pendidikan yang sesuai,” papar Dewi.

Meski telah menyelami dunia Media selama hampir 20 tahun, Dewi bercerita dulu pernah mengabdi di pesantren tempatnya mengenyam pendidikan menjadi guru selama satu tahun. “Dulu ketika sekolah ada kewajiban praktik sebagai guru. Saya di pesantren itu enam tahun, dan di tahun ketujuh harus mengajar. Dan ya, saya mengajar. Walau ngga ada niatan menjadi guru.”

Saat kembali ke daerah asalnya, Dewi kemudian mendapat tawaran oleh Yayasan SMK Islam Diponegoro untuk mengajar. Dewi lalu menyebutkan motivasinya sehingga menerima tawaran tersebut.

“Saya kemudian berpikir untuk berbagi ilmu, pengelaman, dan mengenalkan pada siswa-siswi bahwa dunia ini luas dengan berbagai profesi diluar sana yang perlu kita tahu dan kenali.” (nai)