Merdekave, Realisasi Kurikulum Merdeka SMK Bayt Al-Hikmah

SMK Bayt Al-Hikmah merupakan satu-satunya sekolah berbasis pesantren yang terletak di Pasuruan, Jawa Timur. Sama seperti sekolah lainnya yang mulai menerapkan kurikulum baru, kurikulum merdeka, SMK Bayt Al-Hikmah juga menerapkan hal yang sama.

Melalui podcast Bayhi Official yang diunggah melalui kanal youtube SMK Bayt Al-Hikmah Official pada (21/11/22), Yudha Prihartanto sebagai salah satu pengajar SMK Bayt Al-Hikmah menjelaskan tentang respon sekolah terhadap kurikulum baru tersebut.

“Tentu perubahan-perubahan seperti ini bukan lagi menjadi hal yang baru. Dengan perubahan kurikulum ini, kita bisa melihat dari dua sisi, positif dan negatif. Sisi negatifnya, pihak guru akan di kasih PR untuk mikir terus tentang bagaimana penerapan perubahan yang sesuai. Sedangkan sisi positifnya penerapannya juga bisa makin luwes. Bisa berekspresi bebas asal sesuai dengan kondisi lingkungan yang terjadi. Siswa juga menjadi merdeka, bebas untuk mempelajari apapun yang ia inginkan sesuai dengan passionnya,” papar Yudha.

Menurut Yudha, dengan diterapkan kurikulum merdeka tersebut memudahkan siswa menemukan passion dalam target-target yang ingin ia capai.

Dalam penerapan kurikulum baru, jurusan Desain Komunikasi Visual SMK Bayt Al-Hikmah Pasuruan menyelenggarakan sebuah program yang diberi nama Merdekave.

“Kegiatan Merdekave merupakan kegiatan yang lebih menonjolkan pada hasil nyata siswa dalam berprekspresi. Kegiatan itu kita kemas dalam perhelatan pameran karya seni siswa.  Pameran tersebut merupakan pameran ujian akhir siswa kelas 12 DKV. Jadi mereka tidak di kelas lagi untuk mengerjakan soal ujian melainkan menjalankan ujian berbasis project dalam karya nyata,” jelas Yudha.

Merdekave SMK Bayt Al-Hikmah diselenggarakan sebanyak dua kali dengan konsep acara yang sama, yakni pagelaran pemeran karya nyata siswa dengan cakupan luas. (MNK)