Norbertus Riantiarno alias Nano Riantiarno, pendiri dan pemimpin Teater Koma, tutup usia pada Jumat (20/1/2023). Kurang lebib sudah 50 tahun ia berkarya. Nano terkenal sebagai seniman teater yang tidak mau menyerah pada tekanan politik, ekonomi, dan kesehatan.
Ia meninggal dunia di rumahnya di Kawasan Bintaro, Jakarta Selatan pada usia 73 tahun. Jenazahnya akan dimakamkan di Taman Makam Giri Tama, Tonjong, Bogor, Sabtu (21/1/2023).
Meninggalnya Nano Riantiarno tentunya menjadi kehilangan besar bagi dunia teater. Netizen pun juga mencari-cari biografi mengenai Nano Riantiarno, tak terkecuali bagian pendidikannya. Nah, ristanmedia.co.id mencoba memberikan informasi akan hal tersebut.
Norbertus Riantiarno lahir pada 6 Juni 1949, atau biasanya dipanggil Nano Riantiarno atau N. Riantiarno merupakan seorang aktor, penulis, sutradara, wartawan, dan tokoh teater Indonesia yang mendirikan Teater Koma pada 1977.
Ia telah aktif di teater sejak 1965 di kota kelahirannya, Cirebon. Ia menamatkan SMA pada 1967. Kemudian ia melanjutkan kuliah di Akademi Teater Nasional Indonesia, ATNI Jakarta. Pada 1971 masuk ke Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara di Jakarta.
Ia juga bergabung dengan Teguh Karya, salah seorang dramawan terkemuka Indonesia dan ikut mendirikan Teater Populer pada 1968. Pada 1 Maret 1977, dia mendirikan Teater Koma, salah satu kelompok teater yang paling produktif di Indonesia saat ini.
Terhitung hingga 2006, kelompok ini telah menggelar sekitar 111 produksi panggung dan televisi. Film layar lebar perdana karyanya, CEMENG 2005 (The Last Primadona), 1995, diproduksi oleh Dewan Film Nasional Indonesia. (RDA)
Kendaraan listrik merupakan transportasi masa depan yang harus menjadi pilihan agar udara kota tetap bersih dan ramah lingkungan. Hal ini membuat banyak perusahaan otomotif berlomba untuk membuat kendaraan listrik. Selain memicu brand otomotif untuk menghadirkan motor listrik baru, para siswa SMK pun berlomba-lomba untuk membuat…
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah sebuah organisasi resmi satu-satunya di sekolah yang diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia sejak 21 Maret 1970. Organisasi ini memiliki peran sebagai penggerak siswa untuk aktif berkontribusi di sekolah. Selain itu, juga untuk membina dan…
Literasi memang tidak bisa dilepaskan dari bahasa. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila ia telah memperoleh kemampuan dasar berbahasa, yaitu membaca dan menulis. Jadi, makna dasar literasi sebagai kemampuan baca tulis merupakan pintu utama bagi pengembangan makna literasi secara lebih luas. Budaya literasi tentunya sangat…
Pendidikan dipandang sebagai hal yang paling pokok dalam hidup ini yang sekaligus keberhasilannya menjadi kunci dasar dalam membuka pintu kebijakan manusia. Salah satunya adalah pendidikan Vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kemajuan pendidikan Vokasi diharapkan dapat memberikan input yang bagus untuk kemajuan Indonesia. Seperti dibentuknya…
One thought on “Pendidikan Norbertus Riantiarno, Pendiri Teater Koma yang Meninggal pada (20/1/2023)”