SMK BOPKRI 2 Yogyakarta Gelar UKK, Kompetensi Perhotelan Mengundang Asesor dari Dua Hotel

Pada (14-15 Maret 2023) SMK BOPKRI 2 Yogyakarta sukses menyelenggarakan UKK (Uji Kompetensi Keahlian). Berbagai persiapan telah dilakukan dengan matang sehingga pada saat hari UKK berjalan dengan lancar.

Kaprodi Perhotelan SMK BOPKRI 2 Yogyakarta, Visca Veronica, M.Pd. mengatakan bahwa skenario contoh soal sama seperti dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Kita ada dua departemen, yaitu Front Office (FO) dan House Keeping. Keduanya diujikan saat UKK. Untuk yang FO ada skenario, reservasi, ada cek in cek out. Kemudian untuk House Keeping, juga demikian. Bagaimana menyiapkan kamar ketika tamu sudah cek out, sampai benar-benar kamar tersebut siap dijual kembali. Lalu mengisi form-form yang sudah disediakan,” ucap Visca.

Visca mengatakan UKK kali ini, SMK BOPKRI 2 Yogyakarta mengundang asesor dari DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri). Kedua asesor tersebut berasal dari Hotel Ros-In dan Hotel Porta.

“Untuk Porta bagian FO. Sementara itu Ros-In untuk House Keeping,” kata Visca.

Lebih lanjut, Visca menjelaskan proses UKK sama seperti riil di hotel. Mulai dari meng-handle tamu hingga menyiapkan karyawan.

“Harapannya setelah UKK, semuanya lulus dengan status kompeten dan layak jual. Karena ini menjadi bekal siswa memasuki dunia kerja. Sertifikat kompetensi dibutuhkan. Sertifikat mereka yang ditandatangani oleh asesor itu langkah awal siswa untuk memutuskan kerja di mana. Ya, walaupun ada yang memutuskan kuliah ataupun berwirausaha, skill itu tidak akan sia-sia,” ucapnya.

Sementara itu Risnawati A., S.Pd.T. selaku kaprodi dari Tata Boga SMK BOPKRI 2 Yogyakarta mengatakan bahwa ia sudah menyiapkan siswa selama dua minggu untuk menghadapi UKK tersebut.

“Jadi siswa memasak serangkaian, mulai dari appetizer, sup, main course, hingga desert. Mereka berlatih 4 jam setiap harinya. Dua hari ini yang mengikuti UKK dari Tata Boga ada dua kelas. Pada 14 Maret, siswa kelas 12 Kuliner 1, kemudian pada 15 Maret merupakan gelombang kedua, yang diikuti oleh 12 Kuliner 2,” ucap Risna.

Risna mengatakan sebelum itu, siswa juga telah membuat DRB (Daftar Rencana Belanja) hingga kemudian tertib kerja dan resep, serta gambaran display.

“Harapannya mereka bisa mencapai standar hotel. Entah itu dari segi masakan, rasanya, penampilannya, hingga penyajiannya,” harap Risna. (RDA)