SMK Brawijaya Tulungagung Terapkan Pendidikan Karakter Ketarunaan

SMK Brawijaya Tulungagung merupakan SMK yang berbasis kesehatan dan berdiri pada tahun 2017. Lewat channel YouTube SMK Brawijaya Tulungagung Official beberapa bulan yang lalu, Yoan Ratna Sari, S.E. selaku Kepala Sekolah mengatakan alasan mengapa dipilih bidang kesehatan.

“Kami dan yayasan sudah berpikir jauh ke depan, karena bidang kesehatan tidak akan pernah ada matinya. Sampai kapan pun akan dibutuhkan. Apalagi bidang kesehatan juga diperhatikan kesejahterannya oleh pemerintah dan pihak-pihak yang lain,” ucap Yoan.

Pada masa pandemi covid-19 alumni SMK Brawijaya Tulungagung juga turut andil menjadi relawan menangani pasien covid-19 di area Tulungagung.

SMK Brawijaya Tulungagung meskipun SMK berbasis kesehatan, tapi pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah tersebut adalah ketarunaan atau semi militer.

“Sekolah lain masuk jam 7, kami jam 06.45 siswa harus berada di sekolah. Hari Senin upacara, Selasa sampai Sabtu apel pagi,” terang Yoan.

Maka seragam sekolah juga dibuat militer, tersebab menerapkan pendidikan karakter ketarunaan.

“Pembuatan seragam tersebut sekaligus sebagai penunjuk identitas kami. Di seragam tersebut ada tanda kepangkatan, tanda mengenai kelas apa, ada pula lambang negara, agar jiwa nasionalisme tertanam,” ucap Yoan.

Yoan menerangkan tujuan diterapkannya pendidikan karakter model tersebut untuk menciptakan lulusan yang berbeda dengan sekolah lain. Tidak hanya dalam hal akademis yang unggul, tapi softskill hingga disiplin.

“Di sini tidak diperbolehkan menggunakan sepatu kets, wajib menggunakan pantofel. Pembukaan UUD 1945 juga harus hafal. Di kelas juga masih ada apel kelas,” tutupnya. (RDA)