Tanggapan Siswa SMK-PP Negeri Saree Terhadap Stigma Masyarakat Terhadap Jurusan Pertanian

Thursday, 02 Mar 2023 02:03:28
Penulis : Ristan Media | Editor :

Bagikan :

Screenshot_2023-03-02-10-43-24-495_com.google.android.youtube

Hingga saat ini, masih banyak masyarakat yang berpendapat bahwa bersekolah ataupun berkuliah di bidang pertanian bukanlah keputusan yang tepat. Banyak pula yang berpendapat bahwa mempelajari bidang pertanian bukanlah suatu hal yang penting, karena pertanian tidak jauh-jauh dari mengurusi sawah, ladang, cangkul, dan traktor.

Melansir kanal YouTube SMK-PP Negeri Saree (01/03/23), Aisyah Humairah, siswi XI A-2, Jurusan Agribisnis Taman, Pangan, Holtikultura menyanggah dengan tegas stigma masyarakat seperti itu.

“Pandangan itu 100% nggak benar. Pertanian tidak seburuk yang dibbayangkan. Memang sih, pertanian itu bertemannya dengan sawah, cangkul, tapi ya nggak benar sepenuhnya. No farm, no food, no life. Dari kata-kata itu saja sudah menunjukkan betapa pentingnya pertanian,” ujar Aisyah.

Aisyah mengaku awalnya sama seperti masyarakat awam yang memandang mendalami bidang pertanian bukanlah yang yang penting, namun setelah mendapat edukasi dari orang tuanya dan mencari informasi lebih lanjut tentang jurusan pertanian, gadis itu baru sadar pentingnya jurusan Pertanian.

“Dulu pas disuruh masuk SMK, apalagi jurusan Pertanian saya sempat menolak karena masih mikirNgapain seklah pertanian? Nanti cuma megang traktor, cangkul dan semacamnya.’ Tapi setelah saya cek kembali saya menemukan banyak lulusan Pertanian yang menjadi orang-orang ‘tinggi’. Berarti Pertanian nggak seburuk yang saya pikirkan,” papar Aisyah.

Menurut pandangan Aisyah, banyak orang yang memperdalam ilmu pertanian hingga ke luar negeri. Hal ini menandakan bahwa ilmu pertanian memang sangat luas dan berguna untuk masyarakat. Aisyah mengaku baru mendapatkan sedikit saja ilmu tentang pertanian sejak ia masuk jurusan Agribisnis Taman, Pangan, dan Holtikultura.

“Saya memikirkan untuk lanjut studi bidang Pertanian, karena jujur sama merasa candu untuk terus mempelajari bidang ini.” (nai)

Ristan Media

Bale Ristan

3 thoughts on “Tanggapan Siswa SMK-PP Negeri Saree Terhadap Stigma Masyarakat Terhadap Jurusan Pertanian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

2 days ago

Kendaraan listrik merupakan transportasi masa depan yang harus menjadi pilihan agar udara kota tetap bersih dan ramah lingkungan. Hal ini membuat banyak perusahaan otomotif berlomba untuk membuat kendaraan listrik. Selain memicu brand otomotif untuk menghadirkan motor listrik baru, para siswa SMK pun berlomba-lomba untuk membuat…

2 weeks ago

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah sebuah organisasi resmi satu-satunya di sekolah yang diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia sejak 21 Maret 1970. Organisasi ini memiliki peran sebagai penggerak siswa untuk aktif berkontribusi di sekolah. Selain itu, juga untuk membina dan…

2 weeks ago

Literasi memang tidak bisa dilepaskan dari bahasa. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila ia telah memperoleh kemampuan dasar berbahasa, yaitu membaca dan menulis. Jadi, makna dasar literasi sebagai kemampuan baca tulis merupakan pintu utama bagi pengembangan makna literasi secara lebih luas. Budaya literasi tentunya sangat…

3 weeks ago

Pendidikan dipandang sebagai hal yang paling pokok dalam hidup ini yang sekaligus keberhasilannya menjadi kunci dasar dalam membuka pintu kebijakan manusia. Salah satunya adalah pendidikan Vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kemajuan pendidikan Vokasi diharapkan dapat memberikan input yang bagus untuk kemajuan Indonesia. Seperti dibentuknya…

Rekomendasi untuk Anda

Sekolah Menengah Kejuruan

Screenshot 2023-09-26 101626

Motor Listrik dari Motor Tua karya SMK N 2 Palembang

WhatsApp Image 2023-09-15 at 12.28.43

OSIS, Gerakan Perubahan Untuk SMK N 1 Kwanyar

Screenshot 2023-09-12 113944

Literasi Award 2023, Siswa Vokasi Boyong Juara

Screenshot 2023-09-09 142556

Sekolah Percontohan Pengembangan Hasil Bumi