UKK SMK N 6 Yogyakarta: Kelas XII Kuliner 3 Pamerkan Karyanya

Pada (17/3/2023) berlokasi di Aula Atas, siswa Kuliner XII Kuliner 3 SMK N 6 Yogyakarta mengadakan pameran hasil karya siswa, produk dari UKK (Uji Kompetensi Keahlian).

Uji Kompetensi Keahlian sendiri sudah berlangsung sejak 15 Maret 2023 dan akan berakhir pada 20 Maret 2023.

Pada pameran yang melibatkan siswa Kuliner tersebut, terdapat 4 paket soal UKK, di antaranya pelayanan makanan dan minum, pembuatan makanan Indonesia, pembuatan produk pastry dan bakery, hingga pembuatan makanan kontinental.

Orangtua siswa turut diundang dan undangan berlaku 2 orang setiap undangan. Tujuan diundangnya orangtua sebagai bentuk apresiasi untuk siswa sekaligus, pihak orangtua tahu pencapaian anaknya.

“Setiap hari satu kelas. Tentunya UKK kelas 12 ini materinya sudah diberikan sejak kelas 10. Harapannya, serangkaian ujian sesuai harapan setelah tiga tahun menimba ilmu, kompeten di bidangnya,” ucap Yuli Unggul S., S.Pd., M.Pd., selaku kaprodi Kuliner SMK N 6 Yogyakarta.

Yuli mengatakan nantinya sertifikat dari UKK dikeluarkan sekolah dan ditandatangani Kepala Sekolah serta penguji eksternal dari asesor Lembaga Sertifikasi Profesi.

Sementara itu Assesor LSP Wiyata Nusantara, Chef wahid mengatakan bahwa pihaknya memantau dari mulai prepare, pelaksanaan pembutaan, hingga hasil yang disajikan.

“Persiapan siswa seperti apa? Apakah acak-acakan atau tidak? Proses masak, hingga penyajiannya bagaimana? Kami menilai,” ucapnya.

Lebih lanjut, Chef Wahid juga memaparkan kendala siswa saat UKK. Ia mengatakan bahwasannya ketika latihan hasilnya bagus, sementara ketika ujian mengalami gugup, sehingga terkadang ada kesalahan-kesalahan minor yang semestinya tidak terjadi.

“Poin utama penilaian tentunya hasil, kemudian proses sudah sesuai standar atau belum. Begitu pun hasilnya, sudah sesuai standar atau belum,” ucapnya.

Ia berpesan, jika nantinya hasil sudah baik, tetap menambah literasi soal kuliner, mengikuti trend-trend yang ada, hingga terus melakukan praktik.

Selain itu, juga supaya siswa meminta tanggapan atas hidangannya, paling tidak dari keluarga. “Syukur-syukur dijual. Nanti feedback seperti apa, bisa ditingkatkan kemampuannya,” katanya. (RDA)