Skripsi merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang menjadi bagian dari persyaratan akhir mahasiswa. Karya ilmiah tersebut menjadi bukti bahwa seorang mahasiswa telah habis menempuh teori, sekaligus menjadi ajang untuk mempraktikkan teori yang ada pada perkuliahan.
Beberapa mahasiswa merasa berat dalam mengerjakan skripsi. Keberatan itu disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari tidak pahamnya teori, tidak mau menuruti dosen karena terlalu idealis, hingga rasa malas. Dalam penjelasan singkat ini, tulisan ini mencoba memberikan wawasan, apa saja penyebab mengapa skripsimu tidak kunjung selesai. Berikut penjelasannya:
Pertama adalah problem terlalu banyak mengikuti kegiatan kampus. Memang menguntungkan banyak mengikuti kegiatan kampus. Kalian bisa bersosialisasi dengan teman, belajar memecahkan suatu permasalahan, mengasah public speaking, dll. Namun, jangan dilupakan kewajiban kalian sebagai mahasiswa.
Banyaknya kegiatan di kampus akan menguras tenaga dan pikiran sehingga tidak cukup ada untuk mengerjakan skripsi. Bagi kalian yang sudah semester akhir, sebaiknya memang mulai banyak mengurangi kegiatan, syukur-syukur ditinggalkan, agar skripsi cepat selesai.
Kemudian gabut. Memang persoalan yang satu ini menjadi persoalan kebanyakan anak muda. Jika seorang anak muda, sudah bilang gabut, rasa-rasanya seperti sudah tidak ada solusi. Untuk menghilangkan gabut, biasanya membutuhkan sesuatu hal yang menyenangkan. Apabila gabut, disuruh mengerjakan skripsi, 99% kalian tidak akan mau. Jika gabut, maka ngelayap-lah, kemudian setelah pikiran segar, kembalilah pada skripsi.
Ada yang bilang, bahwa pacar bisa dijadikan sebagai motivasi untuk menyelesaikan skripsi. Salah satu alasan muncul statement demikian karena setelah kuliah kalian bakal rabi. Namun, pacaran juga bisa menjadi bumerang untuk kalian sendiri. Kalian terlalu asyik pacaran, ngalor-ngidul menghabiskan, seolah dunia hanya milik kalian berdua, yang lain ngontrak, sampai lupa bahwa ada kekasih lain yang sebenarnya harus diurus, yaitu skripsi.
Sudah bekerja merupakan permasalahan yang cukup pelik. Mereka yang sudah bekerja, biasanya skripsinya tidak kunjung selesai. Waktu sudah tersita untuk pekerjaan. Kalian yang sudah bekerja pasti akan merasa enak karena memperoleh uang. Sementara itu mengerjakan skripsi, kalian anggap tidak mendapatkan keuntungan apa-apa.
Kurang tanggungjawab. Penyebab yang satu ini berasal dari diri sendiri. Tidak ada motivasi dalam mengerjakan skripsi, coba kalian bertanya kepada diri sendiri. Apa tujuan kalian kuliah? Kemudian ingatlah orang tua kalian. Menyelesaikan skripsi merupakan salah satu tanggungjawab kalian kepada orang tua.
Nah, itulah 5 alasan mengapa skripsimu tidak kunjung selesai. Bagi kalian mahasiswa akhir atau sedang dalam mengerjakan, sebaiknya segera strategi supaya skripsi cepat selesai dengan maksimal. Segera selesai, di depan mata kalian masa depan telah tergambar. (RDA)
Kendaraan listrik merupakan transportasi masa depan yang harus menjadi pilihan agar udara kota tetap bersih dan ramah lingkungan. Hal ini membuat banyak perusahaan otomotif berlomba untuk membuat kendaraan listrik. Selain memicu brand otomotif untuk menghadirkan motor listrik baru, para siswa SMK pun berlomba-lomba untuk membuat…
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah sebuah organisasi resmi satu-satunya di sekolah yang diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia sejak 21 Maret 1970. Organisasi ini memiliki peran sebagai penggerak siswa untuk aktif berkontribusi di sekolah. Selain itu, juga untuk membina dan…
Literasi memang tidak bisa dilepaskan dari bahasa. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila ia telah memperoleh kemampuan dasar berbahasa, yaitu membaca dan menulis. Jadi, makna dasar literasi sebagai kemampuan baca tulis merupakan pintu utama bagi pengembangan makna literasi secara lebih luas. Budaya literasi tentunya sangat…
Pendidikan dipandang sebagai hal yang paling pokok dalam hidup ini yang sekaligus keberhasilannya menjadi kunci dasar dalam membuka pintu kebijakan manusia. Salah satunya adalah pendidikan Vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kemajuan pendidikan Vokasi diharapkan dapat memberikan input yang bagus untuk kemajuan Indonesia. Seperti dibentuknya…