Cara Mengendalikan Emosi Bagi Remaja dalam Fase Pubertas

Emosi adalah salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi juga akan mempengaruhi cara pandang orang lain tehadap orang tersebut. Misalnya, orang yang mudah merasa simpati pada orang lain akan dipandang sebagai orang yang peduli.

Remaja sering dikaitkan dengan emosi yang tidak stabil. Remaja cenderung mudah marah bahkan disaat tidak ada penyebab yang jelas. Remaja berada di fase labil dan sedang mencari jati diri menuju kedewasaan. Kesulitan mengendalikan amarah bisa menghancurkan hubungan dengan orang lain, mengganggu kesehatan, hingga memberikan dampak buruk pada masa depannya. Namun memendam emosi juga bukanlah tindakan yang tepat. Emosi yang dipendam terus-terusan malah akan menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak.

Inilah pentingnya untuk mengerti cara mengendalikan emosi atau kemarahan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengendalikan emosi yang bisa kamu lakukan.

Berhitung

Ketika kamu marah, cobalah hitung 1 sampai 10. Jika kamu sangat marah, hitunglah 1 sampai 100. Saat kamu berhitung, denyut nadimu akan turun dan kemarahanmu akan lebih mudah untuk reda.

Mengatur Pernapasan

Ketika marah, napas kita cenderung memburu, pendek dan cepat. Tarik napas yang dalam dari hidung, tahan beberapa detik, hembuskan dari mulut. Teknik pernapasan ini dapat menjadi salah satu cara mengelola emosi.

Jangan Bicara

Ketika marah, kita cenderung mengeluarkan apa saja yang terlintas di kepala. Bisa saja kamu mengeluarkan kata-kata yang bukan hanya menyakiti lawan bicaramu tapi juga dirimu sendiri. Diam bisa menjadi cara mengontrol emosi yang efektif. Saat diam, kamu bisa berpikir kembali untuk marah dan membantu meredakan amarah.

Menjauh untuk Beberapa Saat

Saat marah, coba untuk berhenti sejenak dan menjauhlah dari sumber kemarahanmu. Ini bukan berarti kamu melarikan diri dari masalah. Terkadang kita memang butuh waktu untuk sendiri beberapa saat. Dengan sendiri, kamu bisa memikirkan segala sesuatu dengan lebih jernih.

Konseling

Jika kamu sudah merasa kewalahan dalam mengendalikan emosimu, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan ahli. Kamu bisa melakukan konseling dengan psikolog, terapis, atau psikiater agar kemarahanmu yang berlebih bisa teratasi dengan tepat.

Demikianlah beberapa cara mengendalikan emosi yang bisa kamu lakukan. Ingatlah bahwa penting sekali untuk mengendalikan emosi. Mengendalikan bukan artinya memendamnya, ya! (nai)