Ekstrakurikuler Sebagai Penyalur Bakat dan Minat Siswa

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang menjadi pedia penyalur bakat dan minat siswa di sekolah yang tidak didapatkan dari belajar di kelas. Kegiatan ini dilakukan di luar jam pelajaran yang dapat dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia no. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan, Kegiatan ekstrakulikuler merupakan salah satu jalur pembinaan kesiswaan. Kegiatan ini diikuti serta dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan tujuan agar siswa memperoleh ilmu dan wawasan baru serta bisa memperluas relasi siswa itu.

Menurut Aqib dan Sujak (2011:68), terdapat empat fungsi kegiatan ekstrakulikuler pada satuan pendidikan. Yang pertama adalah fungsi pengembangan; yang mana kegiatan ini mendukung perkembangan personal siswa melalui perluasan minat, mengembangkan potensi, dan membentuk karakter serta melatih jiwa kepemimpinan. Kedua adalah fungsi sosial; kegiatan ini memberikan kesempatan pada siswa untuk memperluas pengalaman sosial, praktik keterampilan sosial dan internalisasi nilai moral dan sosial. Fungsi ketiga adalah fungsi rekreatif; yang mana kegiatan ini dilaksanakan  dalam suasana yang rileks dan menyenangkan hingga menunjang proses perkembangan siswa.  Terakhir adalah fungsi persiapan karier; kegiatan ini berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karier siswa untuk menghadapi masa depannya di dunia kerja kelak.

Masih berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 39 tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan, kegiatan ekstrakurikuler dapat berbentuk;

1. Krida; meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dan lainnya;
2. Karya ilmiah meliputi kegiatan ilmiah Remaja (KIR), Penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dn lainnya;
3. Latihan/ olah bakat/prestasi; meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan, dan lainnya

Berdasarkan kurikulum 2013, kegiatan ekstrakurikuler dikelompokkan menjadi ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan. Eksrakurikuler wajib adalah program kegiatan yang harus diikuti oleh seluruh siswa, kecuali siswa yang memang berada dalam kondisi tertentu sehingga tidak memungkinkan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Kepramukaan dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah akhir termasuk dalam ekstrakurikuler wajib berdasarkan kurikulum 2013. Untuk pelaksanaannya bisa bekerja sama dengan organisasi kepramukaan setempat atau terdekat.

Ekstrakurikuler pilihan adalah kegiatan pilihan seperti PMR atau pun UKS. Ada juga organisasi sekolah yaitu OSIS. Kegiatan ini bisa dalam bentuk kelompok atau klub yang kegiatannya dikembangkan dengan konten suatu mata pelajaran. Misalnya english club, klub sepak bola, atau klub tari.

Kegiatan ekstrakurikuler memiliki peran yang penting karena membuat siswa memperoleh tambahan wawasan mengenai mata pelajaran yang erat kaitannya dengan pelajaran di ruang kelas. Dengan mengikuti ekstrakurikuler siswa dapat menyalurkan kreatifitas, bakat, minat, serta potensi yang ada dalam dirinya. Selain itu, dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler siswa akan terampil dalam berorganisasi, bersosialisasi, serta mampu memecahkan masalah sesuai dengan karakteristik ekstrakurikuler yang ia ikuti. (MNK)