Setiap kelas pasti butuh satu anak sebagai pemimpin. Harus ada satu yang mau menjadi ketua kelas, menjadi penyambung antar wali kelas dan juga warga kelas. Siapa yang sudah pernah jadi ketua kelas?
Tentunya menjadi ketua kelas bukanlah hal yang selalu mudah dan mengasikan. Ketika menjadi pemimpin, justru seorang ketua kelas punya tugas lebih banyak daripada siswa lainnya.
Tulisan ini pasti akan sangat kamu pahami jika kamu pernah jadi ketua kelas.
Bagi beberapa siswa, masuk ke ruang guru adalah hal yang paling membuat malas karena berarti harus bertemu guru. Entah karena harus menjaga sikap atau memang segan pada guru itu. Nah bagi seorang ketua kelas, ia harus mau sering-sering mengunjungi ruang guru, baik untuk mencari guru mata pelajaran hari itu atau mengumpulkan tugas milik teman-teman sekelas.
Semakin sering kamu masuk ruang guru, semakin cepat pula kamu dikenal oleh mereka. Dikenal oleh guru ada sisi positif dan negatinya juga, seperti dua sisi koin. Sisi positifnya, kamu akan mudah mendapat bimbingan dari guru jika mengalami kesulitan dalam belajar, sedangkan sisi negatifnya adalah kamu akan di cap “si paling cari muka” di depan guru oleh beberapa siswa yang tidak suka padamu.
Hal ini telihat sederhana namun sejatinya paling berat. Sebagai ketua kelas, apa yang terjadi di kelas akan menjadi tanggung jawabmu seutuhnya. Jika terjadi kerusakan properti kelas, misalnya, maka kamu akan jadi orang pertama yang dicari oleh guru untuk ditanyai; “Ini kok bisa kayak gini?!”
Menjadi ketua kelas juga berarti harus bisa berada di pihak netral. Tidak boleh berat sebelah, dan mengikut ke kemauan gengnya saja. Tapi keuntungannya adalah kamu jadi belajar untuk bertanggung jawab.
Menjadi ketua kelas otomatis menjadi perwakilan kelas. Biasanya, setiap ada event tertentu yang mengharuskan ada perwakilan tiap kelas, maka ketua kelas akan menjadi perwakilan itu. Maka ia akan mendapat dispensasi tidak mengikuti kegiatan di kelas. Hmm, untung apa rugi nih, kira-kira?
Ketika ada guru yang marah di kelas, maka ketua kelas harus siap menjadi “tumbal” kelas untuk mendekati guru itu dan meminta maaf. Selain itu, ketua kelas juga harus siap disuruh-suruh seperti mengambil buku di perpustakaan, mengambil bola untuk pelajaran Olahraga, hingga mengantar temannya yang sakit ke UKS. Kalau sudah di posisi ini, rasanya sudah bukan jadi ketua kelas lagi, tapi jadi pesuruh kelas ya! Hahaha
Itulah lima hal yang akan dipahami oleh kamu yang pernah atau sedang menjabat sebagai ketua kelas. Tapi jangan sampai pengalaman-pengalaman seperti ini malah membuatmu kapok jadi pemimpin ya! (nai)
Kendaraan listrik merupakan transportasi masa depan yang harus menjadi pilihan agar udara kota tetap bersih dan ramah lingkungan. Hal ini membuat banyak perusahaan otomotif berlomba untuk membuat kendaraan listrik. Selain memicu brand otomotif untuk menghadirkan motor listrik baru, para siswa SMK pun berlomba-lomba untuk membuat…
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah sebuah organisasi resmi satu-satunya di sekolah yang diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia sejak 21 Maret 1970. Organisasi ini memiliki peran sebagai penggerak siswa untuk aktif berkontribusi di sekolah. Selain itu, juga untuk membina dan…
Literasi memang tidak bisa dilepaskan dari bahasa. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila ia telah memperoleh kemampuan dasar berbahasa, yaitu membaca dan menulis. Jadi, makna dasar literasi sebagai kemampuan baca tulis merupakan pintu utama bagi pengembangan makna literasi secara lebih luas. Budaya literasi tentunya sangat…
Pendidikan dipandang sebagai hal yang paling pokok dalam hidup ini yang sekaligus keberhasilannya menjadi kunci dasar dalam membuka pintu kebijakan manusia. Salah satunya adalah pendidikan Vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kemajuan pendidikan Vokasi diharapkan dapat memberikan input yang bagus untuk kemajuan Indonesia. Seperti dibentuknya…