Sejarah SMK yang Wajib Kamu Ketahui Sebagai Anak SMK!

Tahukah kamu bahwa sejarah menyebutkan SMK sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda? Sekolah yang dulunya dikenal dengan STM ini menjadi salah satu pilihan pendidikan anak selain SMA.

Pada masa penjajahan Belanda, sekolah kejuruan yang didirikan Belanda punya tiga corak khas yaitu corak kewanitaan, sekolah teknik, dan sekolah pertanian. Contoh sekolah teknik pada masa itu adalah Ambachts School van Soerabaia yang kegiatan pembelajarannya diadakan pada malam hari sebab para siswanya (anak-anak Indo dan Belanda) bekerja di siang hari. Sekolah ini berdiri sejak tahun 1853 di Surabaya.

Kemudian ada juga sekolah Burger Avond School yang waktu pendidikannya tidak boleh lebih dari dua tahun. Sekolah pertukangan ini digabung dengan Hoogere Burger School (HBS ini sama dengan sekolah menengah umum) yang berdiri pada 1876. Baru pada tahun 1885 Burger Acond School dipisahkan dari HBS. Setelah berdiri sendiri, lama pendidikan sekolah ini menjadi 4 tahun dan mata pelajarannya diperluas menjadi sekolah teknik. Lalu pada tahun 1912, Burger Acond School menjelma menjadi Koningin Emma School (KES).

Ada juga sekolah teknik yang dikhususkan untuk bangsa Eropa, yaitu Europeese Ambacht School. Sekolah dengan bahasa pengantar Bahasa Belanda ini berdiri dari tahun 1900 dengan waktu tempuh pendidikan 3 tahun. Selain itu ada juga Koningin Weihelmina School (KWS) yang beridri pada 1902 dengan lama pendidikannya 3 tahun. Beberapa tahun berselang ada KWS-B dengan jurusan mesin, bangunan spil, dan pertambangan.

Pada tahun 1913, lama pendidikan menjadi 4 tahun dan jruusan bangunan sipil dipecah menjadi bangunan sipil dan bangunan air. Jurusan mesin juga berkembang pada 1926 menjadi jurusan mesin khusus dan listrik. Terakhir ada  Middelbare Technise School (Sekolah Teknik Menengah) yang kemudian menjadi cikal bakal STM.

Tidak hanya pada zaman penjajahan Belanda, saat menjajahan Jepang sempat muncul kembalisekolah pertukangan (Ambachts School dan Ambachts Leergang) di samping STM.

Setelah Indonesia merdeka, pendidikan teknik dan kejuruan belum menjadi perhatian. Sebelum 1969 telah ada 126 STM di samping 565 Sekolah Teknik (ST) dengna tujuan memberikan pelatihan teknik. Baru pada 1970-an, SMK mulai menjadi perhatian untuk menciptakan generasi muda siap bekerja. Kala itu muncul kurikulum SMK tahun 1976/1977 sebagai paduan pendidikan anak STM dan SMK lainnya. Dengan kurikulum itu juga mulai digalakkan metode Cara Belajar Siswa Aktif dan siswa melakukan praktik, bukan guru yang melakukan demonstrasi di hadapan siswa.

Kemudian muncul lagi kurikulum 1984 yang ikut mengubah pola pendidikan anak STM. Misal menerapkan sistem kredit semester (SKS), ada program inti hingga program pilihan, sampai pelajaran teori diintegrasikan ke dalam pelajaran praktik untuk mata pelajaran yang sama.

Seiring perkembangan waktu, SMK memiliki banyak nama, mulai dari STM, SMEA, dan lain sebagainya. Hingga awal 1990-an, siswa SMK mencapai 1.331.196 orang. Pada masa itu kemudian muncul kurikulum 1994. Era ini mulai dikenal Konsep Pendidikan Sitem Ganda (PSG) dan kerja sama dengan DUDI semakin kuat dan melembaga. (nai)