SMK N 1 Wonosari sukses menyelenggarakan acara yang memuat dua kegiatan, yaitu Gelar Karya dan Pentas Seni pada 20 – 21 Desember 2022 yang diikuti oleh seluruh siswa dari kelas X hingga XII.
Namun, terkhusus untuk Gelar Karya hanya dapat diikuti oleh siswa kelas X, sebab kelas X menerapkan kurikulum merdeka yang baru berjalan tahun ini. Berbeda halnya dengan Pentas Seni yang melibatkan semua siswa kelas X sampai XII.
Mengangkat tema kebekerjaan, tema tersebut merupakan tema wajib bagi siswa SMK.
“Sebagaimana SMA memiliki tema Wajib Kewirausahaan. Tim P5 telah menetapkan beberapa tema dan memilih tema wajib sebagai tema awal di semester satu, dan memilih tema Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kearifan Lokal,” ujar Widiyawanta selaku ketua panitia Gelar Karya pada saat diwawancari ristanmedia.co.id via Whatsapp (22/12/22).
Dalam Gelar Karya tersebut, siswa kelas X mengadakan pameran yang menampilkan gambar River of Life, serta produk yang sesuai dengan kearifan lokal, yaitu: produk makanan, kerajinan, bahkan promosi tempat wisata, dan siswa juga menampilkan tayangan film atau video terkait dengan role play yang sesuai dengan tema kebekerjaan.
Sementara itu pada acara Pentas Seni, para siswa menampilkan berbagai tarian tradisional maupun modern, drama musikal, menyanyi solo, dan grup.
“Terdapat tari Niti Raga, tari flash mob wonderland Indonesia, gerak dan lagu Pesona Nusantara, cosplay tingkatkan sekolah dan menyanyi, tari angguk manis, dan tari kreasi tembang dolanan teater,” tutur Widiyawanta.
Acara tersebut dilaksanakan di dua area, yaitu Gelar Karya menggunakan 13 ruang kelas. Sedangkan Pentas Seni diadakan di area lapangan Basket sekolah.
“Para siswa menyiapkan pameran dengan sangat antusias, merubah ruang kelas menjadi ruang pameran meskipun hanya dalam waktu yang relatif singkat yaitu satu hari, karena kebetulan tanggal 17 dan 18 sekolah ini digunakan untuk ujian UT,” ucap Widiyawanta.
Pameran tersebut merupakan pameran yang pertama dan bersifat internal. Pameran tersebut memperoleh respon positif dari Kepala Balai DIKMEN.
Widiyawanta juga menyampaikan harapanya bahwa Gelar Karya dan Pentas Seni ini tidak hanya menjadi formalitas saja tetapi menjadi pemicu bagi para siswa.
“Untuk lebih meningkatkan lagi semangat dalam belajar dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila, dan menguatkan karakter mereka. Juga, setelah lulus mampu menumbuhkan semangat bekerja, memiliki etos kerja dan attitude yang baik, mampu mengembangkan potensi lokal yang ada di daerah, dan juga mengembangkan jiwa enterpreunership,” ucap Widyawanta. (NA)
Kendaraan listrik merupakan transportasi masa depan yang harus menjadi pilihan agar udara kota tetap bersih dan ramah lingkungan. Hal ini membuat banyak perusahaan otomotif berlomba untuk membuat kendaraan listrik. Selain memicu brand otomotif untuk menghadirkan motor listrik baru, para siswa SMK pun berlomba-lomba untuk membuat…
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah sebuah organisasi resmi satu-satunya di sekolah yang diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia sejak 21 Maret 1970. Organisasi ini memiliki peran sebagai penggerak siswa untuk aktif berkontribusi di sekolah. Selain itu, juga untuk membina dan…
Literasi memang tidak bisa dilepaskan dari bahasa. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila ia telah memperoleh kemampuan dasar berbahasa, yaitu membaca dan menulis. Jadi, makna dasar literasi sebagai kemampuan baca tulis merupakan pintu utama bagi pengembangan makna literasi secara lebih luas. Budaya literasi tentunya sangat…
Pendidikan dipandang sebagai hal yang paling pokok dalam hidup ini yang sekaligus keberhasilannya menjadi kunci dasar dalam membuka pintu kebijakan manusia. Salah satunya adalah pendidikan Vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kemajuan pendidikan Vokasi diharapkan dapat memberikan input yang bagus untuk kemajuan Indonesia. Seperti dibentuknya…